Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

RSS

Rabu, 26 Mei 2010

Desa Wisata Meningkatkan Pembelajaran Warga

Upaya menarik para wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata makin meningkat, salah satunya dengan terobosan desa wisata. Konsep desa wisata ditawarkan terutama bagi warga masyarakat perkotaan yang mengingikan kehidupan tenang, kembali ke alam, jauh dari rutinitas perkotaan dan merasakan kehidupan masyarakat desa yang asri dan damai.

Berikut ditampilkan beberapa objek kunjungan yang menawarkan konsep desa wisata:

Desa Wisata Hostel TMII, Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Desa wisata ini terdapat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Terdapat berbagai fasilitas pendukung seperti tempat pemancingan ikan dan penginapan dengan fasilitas memadahi. Desa wisata ini tentu berbeda dengan konsep desa wisata yang akan dibahas selanjutnya karena desa ini buatan, tanpa warga sehingga hanya suasananya yang dapat dinikmati sebagaimana aura pedesaan.

Desa Wisata TMII

Desa Wisata Kopeng, Desa Getasan-Kabupaten Semarang,

Propinsi

Jawa Tengah

Kabupaten Semarang yang memiliki potensi alam hijau dengan iklim yang sejuk memanfaatkan potensinya tersebut dalam bentuk desa wisata yang terletak di Desa Getasan. Desa Wisata ini lebih dikenal dengan nama Kopeng.

Desa Wisata Kopeng
Sumber: http://epwisata.wordpress.com/ dan http://www.wisatasemarang.wordpress.com

Pemandangan yang ditawarkan sangat cantik karena terletak diantara tiga gunung yaitu Gunung Merbabu, Gunung Andong dan Gunung Telomoyo. Cukup mudah menjangkau lokasi Desa Wisata Kopeng dengan menggunakan mobil pribadi, sepeda motor, maupun angkutan umum dari arah Semarang, Magelang, maupun Salatiga. Pada Desa wisata ini, para pengunjung dapat melakukan aktivitas berkemah, bertanam atau memetik sayur-sayuran dan tanaman hias serta mencoba aneka suguhan kuliner khas masyarakat Kopeng. Jika ingin merasakan tinggal lebih lama, juga tersedia fasilitas penginapan.

Desa Wisata Using, Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi,

Propinsi

Jawa Timur

Suku Using merupakan salah satu etnis asli di Kabupaten Banyuwangi dengan proporsi sebanyak 20% dari total penduduk. Ide pendirian desa wisata dimulai dengan pembangunan pusat ajang kegiatan kesenian khas Using seperti Tari Gandrung. Banyaknya pengunjung yang tertarik mengamati budaya masyarakat yang masih terpelihara membangkitkan kesadaran Pemerintah Desa untuk membentuk kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang berfungsi menyambut para wisatawan yang datang. Pada tahun 1995 Pemkab Banyuwangi menetapkan Desa Using sebagai Desa Wisata Adat.

Potret Desa Wisata Using

Wisatawan dapat menginap langsung di rumah-rumah penduduk setempat, yang sebagian besar masih berarsitektur gebyog, untuk merasakan suasana kehidupan masyarakat pedesaan, suasana alami desa yang dikelilingi area persawahan dan pemandangan pegunungan, serta melihat budaya masyarakat setempat yang masih terus dilestarikan hingga saat ini. Tradisi tersebut diantaranya budaya bersih desa, gotong royong hingga upacara adat perkawinan.

Desa Wisata Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali

Desa-desa di Bali terkenal dengan pemandangan persawahan yang menghampar hijau kekuningan, demikian pula yang ada di Desa Jatiluwih Kecamatan Tabanan. Ketenaran desa ini telah mencapai kelas dunia hingga dinominasikan menjadi satu-satunya objek wisata alam yang dinominasikan di Bali.

Desa Wisata Jatiluwih
Sumber: http://subadra.wordpress.com

Para wisatawan yang berasal dari dalam maupun luar negeri dapat mengenal kegiatan pertanian seperti pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, dan pemanenan. Disekitar sawah juga diusahakan peternakan ayam oleh pemilik lahan.


Pembelajaran Warga

Desa wisata yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia merupakan wahana yang baik bagi masyarakat setempat untuk memasarkan wilayahnya dan mendapatkan penghasilan tambahan dari bidang pariwisata. Semakin lama masyarakat setempat dituntut untuk lebih mengembangkan diri bagaimana cara menarik para wisatawan agar dapat mengunjungi desa mereka, disamping itu juga sebagai upaya untuk lebih melestarikan budaya setempat.

Penggunaan teknologi informasi sangat berguna dalam upaya memperkenalkan desa wisata. Salah satu contoh adalah Desa Candirejo di Kabupaten Magelang yang memanfaatkan internet, dengan website yang berisi profil desa wisata Candirejo. Dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi ini, bukan hanya desa yang dapat dikenal hingga mancanegara namun masyarakat desa juga belajar memanfaatkan teknologi.

Jika masyarakat yang mengusahakan sendiri konsep desa wisata tentu tidak mendapatkan pertentangan karena warga secara ikhlas membiarkan "orang asing" mengetahui kehidupan mereka. Beberapa kasus yang dilaporkan di Jatiluwih, desa wisata tidak melibatkan masyarakat setempat sehingga kedatangan wisatawan tidak membawa pengaruh positif bagi mereka. Desa Wisata diusahakan oleh paket wisata swasta sehingga segala keperluan telah tersedia dan kunjungan wisata ke area persawahan milik masyarakat dilakukan begitu saja. Hal ini tentunya lambat laun menimbulkan kerawanan sosial jika terus dibiarkan. Diharapkan pihak-pihak terkait memperhatikan kesejahteraan masyarakat asli bukan hanya seperti mengeksploitasi.


REFERENSI

http://desawisata.blog.dada.net/

Bali Tourism Watch: Sinergikan Pertanian dengan Pariwisata

http://subadra.wordpress.com/2008/02/18/bali-tourism-watch-sinergikan-pertanian-dengan-pariwisata/

Candirejo: Sebuah Pembelajaran dari Kaki Pegunungan Menoreh. http://abril.susiloadhy.net/2006/12/22/candirejo-sebuah-pembelajaran-dari-kaki-pegunungan-menoreh/.

Desa Wisata Garongan http://desawisata.host22.com

Desa Wisata Kopeng, Pesona Wisata di Lereng Merbabu http://epwisata.wordpress.com/tag/magelang/page/6/

Foto Desa Using http://judexkerenz.multiply.com.

Unik, Upacara Adat Perkawinan Suku Using !

http://mathub2003.wordpress.com/2009/01/30/unik-upacara-perkawinan-suku-using/

Menengok Desa Wisata Adat Using http://liburan.info/content/view/755/43/lang,indonesian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar